Jakarta, CNN Indonesia —
Fenomena tren cek khodam saat ini tengah ramai di media sosial? Lantas bagaimana hukumnya tren cek khodam dalam Islam?
Tren cek khodam awalnya ramai di berbagai Live di media sosial TikTok.
Dalam tayangan live tersebut, setiap orang bisa dicek khodamnya atau ‘pelindungnya’ berwujud apa. Pengecekan hanya melalui nama yang disebutkan pengguna melalui kolom komentar.
Banyak yang bilang cek khodam ini sama dengan praktik syirik perdukunan. Pasalnya ini sama saja mempercayai hal-hal gaib selain Allah SWT.
Kyai Ahmad Fahrur Rozi mengingatkan agar umat Islam tidak mempercayai hal-hal seperti cek khodam yang sedang marak di media sosial tersebut. Apalagi dasar dari ilmu cek khodam ini juga tidak jelas dari mana, apakah memang perbuatan syirik atau hanya permainan saja.
“Umat Islam jangan percaya dan ikut-ikutan hal yang tidak jelas dasarnya. Jangan percaya takhayul begituan, berdoa saja kepada Allah SWT,” kata Kyai Fahrur Rozi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (2/7).
Terlepas dari tren lucu-lucuan dan hiburan semata, menurut dia, cek khodam ini memang tidak ada dasarnya dalam Islam.
Tidak ada hadis sahih maupun firman dalam Al-Quran yang menyebutkan soal khodam atau jin pendamping untuk membantu manusia yang dirundung masalah.
Apalagi, dalam khodam yang marak di media sosial ini, pendamping yang disebutkan juga bentuknya berupa jin dan hal-hal takhayul mendekati musyrik atau syirik. Mulai dari Rawarontek, Nyai Blorong, Genderuwo, Kolor Ijo, dan berbagai mahluk takhayul lainnya.
“Bisa jadi itu permainan dukun dengan jin, kalau memang ada. Dan ingat kepercayaan mitos, sebagian orang percaya klenik tidak ada ajaran dalam Islam. Tidak ada dalil soal khodam ini,” kata dia.
“Jika hanya permainan jadikan permainan saja. Jangan dipercaya karena jadi musyrik dan dosa,” jelasnya.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA