Jakarta, CNN Indonesia —
10, Avenue George V. Ini adalah salah satu alamat paling terkenal dalam sejarah mode.
Pada 1937, Cristobal Balenciaga mendirikan label dan rumah couture yang mengemban namanya. Mona Von Bismarck, Bunny Mellon, Barbara Hutton, Madame Jack Bousquetdan, Madeline Dittenfofer, hingga Grace Kelly pernah berjalan menaiki tangga rumah mode legendaris tersebut.
Di sinilah koleksi couture musim dingin 2024/2025 Balenciaga karya Demna (ia sekarang hanya menggunakan nama tunggal tanpa nama belakang) diadakan.
Koleksi ini memiliki dampak yang signifikan, menantang norma-norma tradisional, sekaligus memberi penghormatan kepada pendiri rumah legendaris tersebut, Cristóbal Balenciaga.
10, Avenue George V, yang kaya akan sejarah, menjadi saksi bisu atas penafsiran ulang fesyen yang revolusioner.
Salon, sebutan untuk ruangan-ruangan di couture house di mana para tamu mengadakan fitting, didekorasi dengan dinding putih, perabotan berwarna emas, dan karpet abu-abu, memberikan latar belakang yang halus namun netral yang memungkinkan kreasi avant-garde menjadi pusat perhatian tanpa gangguan.
Visi Demna untuk koleksi ini sangat subversif, sebuah penyimpangan yang disengaja dari formalitas tradisional dan dekorasi khas couture, meski tetap berakar pada siluet dan semangat Balenciaga.
Mengambil inspirasi dari lengan 3/4 yang ikonik, bentuk kepompong, dan hiasan kepala yang rumit dari Cristóbal, Demna menata ulang elemen-elemen ini menggunakan bahan-bahan yang tidak konvensional seperti denim, kulit, baju olahraga, pakaian outdoor, dan hoodies.
Elemen-elemen ini secara cerdik dibuat dengan scuba satin, memungkinkan bentuk pahatan yang merupakan ciri khas estetika Demna dan Balenciaga.
Show ini dibuka dengan ansambel mencolok yang merangkum esensi koleksinya: kaus abu-abu berukuran besar yang dipadukan dengan jeans pudar, dirancang untuk meniru jaket yang diikatkan di pinggang, diakhiri dengan topi piring yang mengingatkan pada debut couture Demna di tahun 2021.
Tampilan ini menentukan corak rangkaian pakaian yang menyandingkan bahan kasual sehari-hari dengan seni couture yang tinggi.
Jaket puffer hitam, pakaian olahraga abu-abu, dan kemeja lumberjack, semuanya menampilkan lengan melengkung yang sama dengan kerutan permanen di atas pergelangan tangan, dipadukan dengan topi piring yang dibuat dengan bulu hingga kaus oblong, celana dengan jaket built-in yang digantung di pinggang, dan sepatu bot.
Bakat Demna untuk mengubah hal biasa menjadi luar biasa terlihat jelas dalam kaus metal, yang dilukis dengan tangan, menampilkan model-model Balenciaga yang menyamar sebagai bintang rock.
Seiring berjalannya pertunjukan, potongan-potongan tersebut berevolusi menjadi siluet malam yang lebih tradisional, namun dengan sentuhan unik: dipadukan dari denim dan parka warna-warni.
Perpaduan antara fesyen kelas atas dengan gaya streetwear menciptakan narasi yang menarik secara visual dan menggugah.
Salah satu item yang paling berkesan adalah gaun kolom yang terbuat dari kantong belanja plastik yang meleleh, dicetak di badan dengan barcode yang masih terlihat, sebuah komentar tegas tentang konsumerisme dan pemborosan.
Hal menonjol lainnya adalah gaun strapless yang dibuat dari aluminium foil emas, berkilauan di bawah lampu dan melampaui ekspektasi kain konvensional.
Grand finalnya adalah mahakarya “couture ephemeral”: 47 meter kain nilon hitam yang berputar-putar, yang dipilih karena kemampuannya untuk membangkitkan pesona bahan gazar yang menjadi favorit Cristóbal Balenciaga.
Karya ini, dibuat tepat 30 menit sebelum show, menggarisbawahi sifat fesyen yang sementara namun memiliki dampak yang besar.
Bagi klien yang membelinya, ansambel ini akan dibuat oleh tiga staf Balenciaga untuk perakitannya, yang menggambarkan betapa rumit dan personal sebuah layanan di dunia couture yang sebenarnya.
Koleksi terbaru Demna untuk Balenciaga merupakan sebuah pernyataan berani mengenai evolusi mode. Dengan mengintegrasikan unsur-unsur dari jalanan dan kehidupan sehari-hari ke dalam dunia fesyen yang langka, ia menantang batas-batas genre tersebut, menekankan inklusivitas dan modernitas dalam fesyen kelas atas.
Koleksi ini memberi penghormatan kepada sejarah label yang kaya ini sambil mendorong batasan dengan penggunaan bahan dan bentuk yang inovatif.
Para tamu undangan, yang terdiri dari para elit fesyen dan pengagum lama fesyen tersebut, menyaksikan tontonan yang membahas tentang masa depan fesyen sekaligus menghormati masa lalunya, dan visi Demna dan komitmennya yang tak tergoyahkan dalam mendefinisikan ulang kontur haute couture.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA