Jakarta, CNN Indonesia —
Anak sulung Ruben Onsu Betrand Peto melakukan treatment kecantikan berupa filler di bagian dagunya. Hal ini dilakukan agar garis wajahnya terlihat lebih tegas dan maskulin.
Filler jadi salah satu prosedur kecantikan yang banyak dipilih orang. Tapi, bagaimana jika filler diterapkan pada usia remaja seperti Betrand Peto?
Dokter spesialis kulit dan kelamin di Klinik Dermalogia Arini Astasari Widodo mengatakan, umumnya filler adalah prosedur kecantikan yang aman dilakukan untuk segala usia, termasuk remaja.
Namun demikian, bukan berarti filler nol risiko. Ada risiko yang bisa dialami, utamanya jika filler dilakukan di area-area tertentu seperti dahi tengah dan hidung.
“Tetap ada risiko. Risiko yang paling ditakutkan itu okulasi vaskular yakni si filler-nya ini masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan,” kata Arini saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (7/7).
Sementara jika dilihat dari segi usia, sebenarnya filler sah-sah saja dilakukan sejak usia belasan. Hanya saja, yang perlu diingat adalah filler merupakan jenis perawatan yang tidak bertahan lama.
Jika hasilnya ingin tetap bagus, maka prosedur ini harus diulang. Maksimal pengulangan dilakukan setiap 6 bulan hingga 1,5 tahun sekali.
“Jadi memang harus diulang terus untuk mempertahankan hasilnya. Dan ingat, setiap diulang risikonya tetap sama dan selalu ada,” kata Arini.
Oleh karena itu, orang yang melakukan filler di usia remaja harus siap terus mengulang prosedur yang sama jika ingin hasilnya tetap maksimal.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA