Rumah Mewah Drake Kebanjiran Usai Hujan Lebat Guyur Toronto


Jakarta, CNN Indonesia

Rumah mewah rapper Drake yang berada di Toronto, Kanada, mengalami kebanjiran setelah daerah tersebut mengalami hujan lebat pada Selasa (16/7) waktu setempat.

Drake sempat membagikan momen yang memperlihatkan air banjir membanjiri rumah mewahnya itu lewat Instagram Story yang kini sudah terhapus.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video tersebut, terlihat air banjir berwarna cokelat mengalir deras ke area lantai satu rumah mewah Drake.

Lalu, ada seorang pria yang berusaha untuk tetap membuat salah satu pintu rumah Drake tertutup demi mencegah lebih banyak air masuk ke rumah.

[Gambas:Video CNN]

Sedangkan, Drake terlihat berjalan ke area rumahnya yang lain sambil membawa sapu. Rapper asal Kanada itu juga terlihat nyeker dan memakai celana yang dia gulung agar tidak ikut basah.

“Ini sebaiknya Espresso Martini,” tulis Drake bercanda dalam keterangan video di Instagram Story-nya itu.

Dikutip dari Billboard, Environment Canada melaporkan banjir ini disebabkan oleh hujan deras di Toronto akibat tiga badai yang terpisah. Hujan yang terjadi pada Selasa lalu ini memecahkan rekor curah hujan terbesar sejak tahun 1941.

Curah hujan pada 1941 tercatat sebesar 25,9 militer (sekitar 1 inci), sedangkan curah hujan pada 16 Juli lalu tercatat mencapai 97 milimeter (3,82 inci).

Hujan lebat saat itu disebut berlangsung selama empat jam. Curah hujan ini juga menjadi yang terbesar dari rata-rata curah hujan di Toronto pada bulan Juli ini.

Ahli metereologi Kanada mengaku sempat memperkirakan tidak akan ada lagi hujan lebat. Namun, perkiraan mereka meleset dan terjadi hujan deras pada Selasa lalu.

“Kami mengalami curah hujan 25 persen lebih banyak dalam tiga jam dibandingkan biasanya sepanjang bulan Juli dengan semua badai petir dan sistem yang terjadi,” kata ahli metereologi lokal Dave Phillips.

Hujan lebat itu tidak hanya menyebabkan banjir di Toronto, tapi juga pemadaman listrik di wilayah tersebut.

Dilansir CNN, Badai Beryl yang melanda wilayah Karibia dan sebagian Amerika Utara ini menyebabkan pemadaman listrik di lebih dari 2,5 juta rumah. Dilaporkan sedikitnya delapan orang tewas di Texas dan Louisiana akibat badai ini.

(pra)


Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA