Jakarta, CNN Indonesia —
Suzuki merupakan salah satu produsen otomotif yang usianya sudah lebih dari 50 tahun di Indonesia. Kiprah Suzuki dimulai dari 1970 dari pabrik perakitan sepeda motor, kemudian mulai menjual mesin tempel perahu pada 1971 dan memproduksi mobil sejak 1976.
Saat ini terdapat dua perusahaan besar Suzuki di dalam negeri, yakni Suzuki Indomobil Motor (SIM) sebagai produsen dan Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang berperan sebagai distributor tunggal.
Kepemilikan saham PT Suzuki Indomobil Motor dipegang Suzuki Motor Corporation sebesar 94,94 persen, PT Indomobil Sukses Internasional 4,55 persen dan PT Serasi Tunggal Karya 0,51 persen. Sedangkan PT Suzuki Indomobil Sales dimiliki PT Suzuki Indomobil Motor sebanyak 99 persen dan PT Indomobil Sukses Internasional 1 persen.
Ada tiga pabrik Suzuki yang sekarang beroperasi, berada di Cikarang, Tambun I dan II. Pabrik Cikarang untuk memproduksi mobil penumpang, mesin dan transmisi mobil serta sepeda motor.
Pabrik Cikarang melahirkan Ertiga, Ertiga Hybrid, XL7, XL7 Hybrid, mesin K15B, mesin K15B Hybrid, mesin G15A, serta Transmisi MF60, MF70, MR70, MR74, MF70C. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 1.307.000 m2.
Pabrik Tambun I di lahan seluas 124.000 m2 memproduksi sepeda motor, mesin, transmisi, dan komponennya. Produk yang diproduksi adalah GSX-R150, GSX-R125, GSX-S150, GSX-S125, Satria F150, Nex II, Nex Crossover, Address dan Address Playful.
Pabrik Tambun II memproduksi Carry Pick Up dan APV beserta komponennya, dengan lahan 426.000 m2.
Suzuki telah mengekspor produk-produk otomotif pada 72 negara di dunia. Mulai dari 1993 ekspor Futura ke Malaysia, Ekspor sepeda motor RC100/110 ke Vietnam pada 1994.
Pada 2014 ekspor Karimun Wagon R ke Pakistan dimulai, selanjutnya pada 2015 Suzuki mengekspor Address ke Eropa, Jepang, ASEAN, dan Oseania. Pada 2018 dimulai ekspor All New Ertiga dan Nex II, hingga 2022 ekspor mobil elektrifikasi All New Ertiga Hybrid dan 2023 ekspor elektrifikasi XL7 Hybrid.
Tapak tilas Suzuki di Indonesia:
1970
Suzuki pertama kali membuka pabrik motor pada 1970 di Indonesia. Saat itu PT Indohero Steel & Engineering Company (PT ISE) menjadi agen tunggal untuk sepeda motor Suzuki dan mulai memproduksi sepeda motor A100 & FR70 di Kali Besar.
1974
PT Suzuki Indonesia Manufacturing (PT SIM) berdiri sebagai perusahaan yang memproduksi komponen sepeda motor dan mobil beroperasi di Cakung.
1976
PT Indomobil Utama (PT IMU) menjadi agen tunggal mobil Suzuki dan mulai produksi serta menjual Pick Up ST10, di Pulo Gadung.
1984
PT Suzuki Engine Industry (PT SEI) menjadi perusahaan untuk memproduksi mesin sepeda motor dan mobil Suzuki beroperasi di Cakung.
1991
Sebanyak lima perusahaan di lingkungan Suzuki, yakni PT ISE, PT SIM, PT IMU, PT SEI dan PT First Chemical Indonesia, digabung menjadi PT Indomobil Suzuki Internasional. Pemegang saham perusahaan baru ini yaitu Indomobil 51 persen dan Suzuki Motor Corporation 49 persen.
1995
Produksi mobil mencapai 500 ribu unit.
2002
Terjadi perubahan komposisi pemegang saham PT Indomobil Suzuki International menjadi Suzuki Motor Corporation 90 persen dan Indomobil 10 persen.
2004
Produksi mobil mencapai 1 juta unit.
2005
Produksi motor mencapai 5 juta unit.
2009
Perubahan nama perusahaan menjadi PT Suzuki Indomobil Motor.
2013
Produksi motor mencapai 10 juta unit.
2014
Produksi mobil mencapai 2 juta unit. Pemegang saham PT Suzuki Indomobil Motor menjadi Suzuki Motor Corporation 93,4 persen dan Indomobil 6,6 persen
2015
Pabrik mobil di Cikarang mulai beroperasi. Perubahan komposisi pemegang saham PT Suzuki Indomobil Motor menjadi Suzuki Motor Corporation 94,9 persen dan Indomobil 5,1 persen.
2020
Suzuki berulang tahun ke-50.
2022
Memperkenalkan mobil elektrifikasi pertama All New Ertiga Hybrid dan mulai mengekspor mobil ini. Produksi mobil Suzuki mencapai 3 juta unit.
2023
Memperkenalkan mobil elektrifikasi kedua yaitu New XL7 Hybrid dan memulai ekspor mobil ini.
2024
Memperkenalkan mobil elektrifikasi hasil pengembangan dalam negeri, All New Ertiga Hybrid Cruise.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA