Jakarta, CNN Indonesia —
Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) meminta program subsidi motor listrik Rp7 juta dilanjutkan di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sekretaris Jenderal AEML Rian Ernest menjelaskan permintaan itu didasari masyarakat baru mulai terbiasa dengan sistem subsidi yang sebelumnya mengalami sejumlah perubahan.
“AEML itu berharap agar di pemerintahan selanjutnya, di bawah Pak Prabowo Pak Gibran, subsidi khusus untuk roda dua ini tetap dijalankan karena pelaku usaha ini sudah terbiasa dengan sistem reimbursement-nya,” ujar Ernest di Jakarta Selatan, Kamis (22/8).
Rian mengamini pendapat bahwa penyerapan subsidi pembelian motor listrik baru sebesar Rp7 juta dari pemerintah itu masih kurang baik.
“Untuk pembelian mobil dan juga untuk subsidi buat kendaraan roda dua angka penyerapan insentif roda dua di tahun lalu memang kurang baik,” tuturnya.
Namun apabila program subsidi seketika disetop, justru malah membuat momentum peralihan motor konvensional ke motor listrik di masyarakat hilang.
Dia mengklaim terus berkomunikasi dengan pemerintah seperti Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk mempertahankan kebijakan insentif ini.
Sepanjang tahun ini jumlah motor listrik konsumen yang sudah mendapat subsidi Rp7 juta telah mencapai 53.904 unit.
Distribusi subsidi itu sudah melampaui target Kemenperin yakni 50 ribu unit di tahun ini. Kendati terjadi peningkatan yang signifikan, sisa kuota pemberian subsidi pembelian motor listrik masih 546.096 unit berdasarkan target sebenarnya.
Target pemberian subsidi motor listrik pada 2024 seharusnya 600 ribu unit menurut Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023.
Namun Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada awal tahun ini menyatakan alokasi anggaran telah dikurangi menjadi Rp350 miliar yang berarti cuma untuk 50 ribu unit. Pengurangan ini menyikapi hasil pada tahun lalu yang jauh di bawah target.
Menurut situs Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira), yang dikutip Selasa (6/8), 53.904 subsidi sudah diterima masyarakat pada tahun ini.
Jika dibanding data penyaluran pada 2023 sejumlah 11.532 unit, maka sepanjang tahun ini meningkat 36.267 unit.
Saat ini ada 19.957 pemohon yang masih melakukan proses pendaftaran penerima subsidi motor listrik.
(can/fea)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA