Bojonegoro, CNN Indonesia —
PT Pertamina (Persero) serius menggenjot lifting minyak sekaligus melakukan dekarbonisasi dengan menginjeksi CO2 ke Lapangan Sukowati, Bojonegoro.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan Bojonegoro mendapatkan anugerah berupa sumber minyak dan gas yang melimpah. Ia menyebut kekayaan alam yang luar biasa itu telah menggerakkan ekonomi sekitar dan berujung kesejahteraan.
“Namun demikian, kita sama-sama ketahui dengan target net zero emission (NZE) Indonesia yang dicapai paling lambat di 2060. Maka, kegiatan eksplorasi minyak dan gas yang memang menghasilkan karbon emisi ini harus kita kurangi,” ucap Nicke dalam Kick Off Field Trial Interwell CO2 Injection di Lapangan Sukowati, Bojonegoro, Senin (14/10).
Nicke menyebut injeksi CO2 di Lapangan Sukowati dilakukan di Sumur SKW-26. Ini merupakan tahapan kedua, setelah sebelumnya Pertamina menyuntik karbon dengan metode huff and puff ke lapangan minyak ini pada akhir 2023.
Injeksi CO2 dilakukan selama 25 hari sampai 30 hari, sejak 8 Oktober 2024 lalu hingga 2 November 2024 mendatang. Volume karbon yang disuntikkan di kisaran 80 ton-100 ton per hari dengan fase gas pada tekanan sumur sebesar 1.000 pounds per square inch (psi) hingga 1.500 psi.
“Jadi, ini ada dua hal yang bisa kita capai. Yaitu, satu, kita bisa menurunkan emisi karbon dan yang kedua adalah meningkatkan produksi minyak dari Sukowati ini,” jelasnya.
“Nantinya, Bojonegoro bukan hanya sebagai penghasil minyak dan gas, tapi juga bisa mengurangi karbon emisi, baik dari aktivitas minyak dan gas yang ada di Bojonegoro maupun dari daerah lain,” harap Nicke.
Bos Pertamina itu kemudian meninjau lokasi injeksi CO2. Ia menyinggung keberhasilan upaya pada tahap pertama dan berharap fase kedua ini bisa berbuah hasil yang lebih baik.
Ia merinci produksi minyak dari Lapangan Sukowati saat ini mencapai 4.000 barel per hari. Ini termasuk dari Lapangan Sukowati Pad A dan Pad B.
“Tentu dari situ kita harapkan adanya peningkatan produksi, sementara ini (target penambahan produksi minyak Sukowati) 14 persen. Tentu kita harapkan bisa lebih besar lagi,” tuturnya usai meninjau titik injeksi.
“Kita tunggu hasilnya nanti di hari ke-18 (injeksi CO2). Tadi saya dapat laporan hari ke-18, diharapkan ada yang lebih akurat lagi. Jadi, kita berharap hasilnya baik,” sambung Nicke.
Injeksi ini merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan Jepang, yakni Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) dan Japan Petroleum Exploration Company Limited (JAPEX). Nicke menyebut CO2 yang digunakan sekarang memang masih berasal dari luar, yakni pabrik pupuk dan industri lain
Kendati, Nicke menegaskan Pertamina bakal melakukan dekarbonisasi dengan CO2 sendiri agar upaya ini sustain. Sumbernya akan diambil dari proyek gas Jambangan Tiung Biru (JTB) dan Blok Cepu.
[Gambas:Video CNN]
(skt/sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA