Bisnis  

Tito Sebut Jumlah Kelas Menengah RI Tembus 80 Juta Orang


Jakarta, CNN Indonesia

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan kelas menengah di Indonesia yang punya daya beli kian baik makin bertambah.

Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlahnya mencapai 80 juta atau 30 persen dari total populasi Indonesia. Tito mengatakan pangsa pasar itu harus dimanfaatkan oleh Indonesia dengan baik agar jangan dibiarkan kabur ke luar negeri.

“Saya kemarin baru pulang dari Singapura, (naik) Garuda Rp23 juta, business class. Bayangkan, padahal ke Batam Rp1,75 juta, yang beda cuma sedikit saja Rp23 juta (ke Singapura),” ucapnya dalam Rakernas Apkasi XVI 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (10/7).


“Yang berangkat ke sana (Singapura) paling banyak orang Indonesia. Yang kemarin nonton Taylor Swift itu di Singapura, restoran, hotel, apartemen, pesawat penuh semua, orang Indonesia,” klaim Tito.

Ia menegaskan pangsa pasar kelas menengah Indonesia melebihi populasi warga Australia yang mendekati 30 juta orang, bahkan unggul dari 5 juta penduduk Singapura. Tito lantas bertanya kepada para kepala daerah, apakah mereka sadar ini adalah potensi pasar yang besar.

Mendagri Tito mengajak pemerintah daerah untuk bersuara jika memang ada aturan yang menghambat kepentingan masyarakat. Terlebih, pemda diminta untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD).

“Kalau sebetulnya potensi itu bisa untuk rakyat sendiri, akhirnya jadi penonton. Uangnya gak tahu ke mana, yang kaya pengusaha, rakyat susah, jalan hancur,” wanti-wanti Tito.

“Karena big market, harusnya ini menjadi market untuk Indonesia sendiri. Sambil kita hajar juga ke luar. Maka, kita harus memproduksi dalam negeri, kita perkuat produksi dalam negeri kita,” pesannya kepada para kepala daerah.

Anak buah Presiden Joko Widodo itu mengatakan warga negara asing (WNA) banyak yang ngiler melihat keindahan Indonesia. Ia mencontohkan bagaimana kondisi Bali saat ini yang dibanjiri turis.

Bahkan, Mendagri Tito mengklaim Pulau Dewata sekarang sudah macet total imbas padatnya wisatawan asing.

“Padahal, turis dalam negeri sendiri banyak yang kaya-kaya, larinya ke luar negeri. Kita harus bisa membuat produksi sendiri, tempat-tempat turis yang bagus, raih dulu middle class Indonesia,” pesan Tito.

“Saya yakin Indonesia itu punya potensi … Hebatlah, tidak ada kabupaten yang tidak memiliki potensi. Sekarang persoalannya adalah bagaimana membaca potensi itu untuk bisa menjadi PAD,” tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA