Jakarta, CNN Indonesia —
Topan Gaemi menghantam pantai timur Taiwan pada Kamis (25/7) dini hari setelah memicu banjir dan longsor di Filipina.
Dilansir AFP, Badan Cuaca Pusat Taiwan mengungkapkan badai super melanda Kabupaten Yilan di bagian timur Taiwan sekitar pukul 00:00 waktu setempat pada Kamis (Rabu 16.00 GMT).
“Angin dan hujan terus meningkat, menimbulkan ancaman bagi berbagai wilayah Taiwan, (dan pulau-pulau terpencilnya) Penghu, Kinmen, dan Matsu,” ujar wajar tersebut sembari menyerukan masyarakat untuk “waspada tinggi”.
Topan pertama yang melanda Taiwan tahun ini itu “diperkirakan menjadi topan terkuat” dalam delapan tahun, kata peramal cuaca pemerintah kepada AFP.
Pihak berwenang melaporkan bencana tersebut telah menyebabkan hujan lebat dan hembusan angin kencang di seluruh Taiwan sebelum kedatangannya, menewaskan seorang pengendara motor di kota Kaohsiung selatan yang tertimpa pohon tumbang, dan seorang wanita di Hualien timur.
Lebih dari 200 orang terluka pada Rabu malam, sementara lebih dari 290 ribu rumah berada dalam kegelapan karena pemadaman listrik.
Cuaca buruk juga memaksa pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu untuk membatalkan beberapa latihan perang tahunan Han Kuang meskipun latihan anti-pendaratan tetap berjalan sesuai jadwal pada Rabu pagi di Penghu, sebelah barat pulau utama Taiwan.
Pada Rabu pukul 8.00 malam (1200 GMT), pihak berwenang mengevakuasi lebih dari 8.000 orang yang tinggal dalam kondisi berbahaya di seluruh Taiwan, khususnya di Hualien – daerah pegunungan dengan risiko tanah longsor yang tinggi.
Layanan kereta api dan feri ditangguhkan dan ratusan penerbangan internasional dan domestik dibatalkan kemarin.
“Kami memperkirakan dampak topan ini akan diperpanjang hingga empat hari (hingga Jumat),” kata kepala Administrasi Cuaca Pusat Taiwan Cheng Jia-ping.
Sekolah dan kantor akan tetap tutup selama dua hari berturut-turut di beberapa kota – termasuk Taipei – dan pihak berwenang memperkirakan cuaca buruk akan terus berlanjut di seluruh pulau.
Gaemi diperkirakan melintasi selat itu hari ini dan menghantam Provinsi Zhejiang dan Fujian di timur China. Pihak berwenang Beijing telah mengeluarkan peringatan badai merah.
Taiwan sendiri terbiasa mengalami badai tropis yang sering terjadi pada Juli hingga Oktober. Namun, para ahli mengatakan perubahan iklim meningkatkan intensitasnya, menyebabkan hujan lebat, banjir bandang, dan angin kencang.
(sfr)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA