Jakarta, CNN Indonesia —
Usai memblokir X atau Twitter, pemerintah Brasil kini mengancam menjatuhkan sanksi untuk Starlink, perusahaan internet berbasis satelit milik Elon Musk. Simak alasannya.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mendukung keputusan Hakim Alexandre de Moraes terkait pemblokiran X. Hakim menemukan bahwa X terbukti membiarkan pesan ujaran kebencian dan kebohongan tentang sistem pemungutan suara elektronik di negara itu yang merusak demokrasi Brasil.
“Peradilan Brasil mungkin telah memberikan sinyal penting bahwa dunia tidak harus menerima ideologi sayap kanan Musk hanya karena dia kaya,” kata Lula dalam sebuah wawancara dengan CNN Brasil, mengutip Reuters, Selasa (3/9).
Starlink berada di bawah pengawasan pihak berwenang Brasil karena menolak mematuhi perintah Moraes agar semua penyedia layanan internet memblokir akses domestik ke X.
Seorang pejabat senior di regulator telekomunikasi Anatel mengatakan sanksi terhadap Starlink atas ketidakpatuhannya dapat mencakup pencabutan lisensi untuk beroperasi di Brasil.
Komisaris Anatel, Artur Coimbra, mengatakan regulator sedang memeriksa semua operator telekomunikasi Brasil untuk memastikan bahwa mereka telah menutup platform X milik Musk.
Starlink adalah satu-satunya perusahaan yang mengatakan kepada Anatel bahwa mereka tidak akan mematuhi keputusan hakim.
Sampai saat ini, Starlink belum berkomentar mengenai ancaman sanksi tersebut.
Starlink sebelumnya mengatakan kepada Anatel bahwa mereka menolak untuk menghapus X dari layanannya sampai pembekuan rekening bank Brasil dicabut.
Moraes pekan lalu membekukan rekening Starlink setelah X tidak membayar denda yang dijatuhkan karena gagal mematuhi perintah pengadilan.
Menurut laporan Engadget, Starlink telah mengajukan banding ke pengadilan untuk membuka blokir asetnya, namun pengadilan menolak permintaan tersebut.
Musk meradang dan menyebut pembekuan akun Starlink sebagai “ilegal”, dengan alasan bahwa SpaceX dan X adalah entitas yang terpisah.
Ada sekitar 250.000 pelanggan Starlink di Brasil. Layanan ini telah terbukti populer di daerah pedesaan dan di antara suku-suku asli di Amazon.
Starlink berjanji untuk menyediakan akses internet gratis bagi pelanggannya di Brasil sementara akun-akunnya di negara tersebut tetap diblokir.
Jika Starlink mempertahankan pendiriannya terhadap X, Brasil dapat mencabut lisensi layanan internet tersebut. Jika tetap beroperasi setelah itu, pejabat dapat menyita peralatan dari 23 stasiun Bumi.
Sementara itu, mayoritas panel Mahkamah Agung menguatkan larangan X, yang dikeluarkan Moraes setelah Musk menentang beberapa perintahnya, dalam persidangan pada hari Senin.
X akan memiliki hak untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut. Panel juga menyetujui perintah Moraes untuk mendenda siapa pun yang kedapatan menggunakan VPN untuk mengakses X di Brasil dengan denda harian sebesar 50.000 Real Brasil (sekitar $8.900).
(tim/dmi)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA