Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Sekretaris Jenderal untuk urusan operasi perdamaian PBB (UN Under-Secretary-General for Peacekeeping Operations) Jean Pierre Francois Renaud Lacroix mengunjungi Jakarta dan bertemu dengan sejumlah pejabat, termasuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Rabu (10/7).
Lacroix mengatakan kunjungannya ke Jakarta salah satunya adalah untuk secara langsung menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih atas kontribusi Indonesia selama ini yang telah mengirim puluhan ribu pasukan perdamaian ke berbagai negara.
“Kunjungan ini sangat penting bagi kami karena Indonesia merupakan salah satu pendukung terkuat PBB, terutama dalam misi perdamaian,” kata Lacroix kepada CNN Indonesia, Rabu (10/7).
Indonesia punya sejarah panjang soal Pasukan Penjaga Perdamaian PBB. RI pertama kali bergabung dengan Pasukan Darurat PBB (UNEF) di Sinai, Mesir, pada 1957.
Saat ini, Indonesia merupakan negara kontributor keenam terbesar dalam Pemeliharaan Perdamaian PBB, dengan 2.715 personel berseragam, termasuk 183 perempuan penjaga perdamaian.
Mereka bertugas di Lebanon selatan, Kongo, hingga Sudan Selatan.
PBB juga menyebut kontribusi Indonesia sangat penting bagi upaya perdamaian dan keamanan global.
Baru-baru ini, Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto juga sempat mengatakan siap mengirim pasukan perdamaian ke Gaza jika diminta PBB.
Niat itu diungkapkan Prabowo menyusul agresi brutal Israel yang masih berlangsung ke Jalur Gaza Palestina sejak 7 Oktober lalu dan telah menewaskan lebih dari 38 ribu warga.
Namun, untuk bisa mengerahkan pasukan, pihak yang berkonflik terlebih dahulu harus menyepakati gencatan senjata.
Tak hanya itu, pengerahan ini juga harus mendapat persetujuan Dewan Keamanan PBB dan pihak yang ingin terlibat.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA