Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia menyerukan pembentukan coast guard ASEAN demi menjaga keamanan di wilayah Laut China Selatan (LCS).
Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah menyampaikan seruan itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (11/11).
“Saat ini kami berusaha sekuat mungkin untuk menyatukan coast guard di seluruh ASEAN,” kata Irvansyah di rapat itu.
Dia lalu berujar, “Makanya Bakamla inisiasi untuk pembentukan ASEAN Coastguard Forum yang memang awal-awal kita pimpin.”
Irvansyah mengatakan saat ini ketua ASEAN Coastguard Forum adalah Filipina. Tahun depan, estafet kepemimpinan akan diserahkan ke Thailand.
“Jadi kita memperkuat itu. Kalau coast guard yang maju cool, lebih adem,” ujar dia.
Anggota Bakamla merupakan aparatur sipil negara (ASN). Hanya posisi pimpinan yang diisi jajaran komandan militer.
Sejumlah negara ASEAN memiliki perbatasan dengan Laut China Selatan yang kerap memanas dalam beberapa tahun terakhir.
China mengeklaim sebagian besar wilayah di perairan itu. Mereka bahkan memiliki peta sendiri atau yang dikenal sembilan garis putus-putus dan dinilai tumpang tindih.
Klaim China tak sesuai konvensi PBB soal hukum laut (UNCLOS). Tindakan mereka juga kerap memicu perselisihan dengan sejumlah negara ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Brunei Darusalam, Malaysia.
Pada pekan terakhir di Oktober, kapal China Coast Guard-5402 (CCG-5402) memasuki wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara.
Kapal China itu mengeklaim berpatroli di wilayah yurisdiksi sendiri. Namun, mereka terus mendekat hingga wilayah Laut Natuna Utara.
Menurut catatan, sudah tiga kali kapal coast guard asal China masuk ke wilayah Indonesia yaitu pada 21 Oktober, 24 Oktober, dan 25 Oktober
Melihat kapal China mondar-mandir, Bakamla mengambil tindakan. Mereka mendekat dan mencoba untuk mengusir kapal-kapal tersebut.
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA