Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan maksud perkataannya tempo hari lalu di pembukaan Kongres NasDem soal ‘datang ramai-ramai, pergi ditinggal ramai-ramai’.
Jokowi menepis perkataannya itu untuk menyindir sejumlah pihak yang meninggalkannya.
“Enggak, yang saya maksud bahwa kegotong-royongan seluruh masyarakat itu sangat diperlukan,” kata Jokowi usai meresmikan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (29/8).
Jokowi pun memperjelas perkatannya itu dimaksudkan bahwa seluruh pihak harus gotong royong dalam hal apapun. Termasuk bila ada masalah dicarikan solusi dan diselesaikan secara bersama-sama.
“Jangan kalau pas ada senang rame-rame, tapi begitu ada banyak masalah, tidak rame-rame lagi,” ujarnya.
Jokowi sebelumnya menyinggung ada pihak yang datang beramai-ramai dan pergi meninggalkan ketika hendak pergi.
Jokowi tak menjelaskan pihak yang ia maksud dalam pidatonya tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa Surya Paloh dan NasDem tidak akan melakukan hal yang demikian.
“Biasanya datang itu ramai-ramai, terakhir begitu mau pergi, ditinggal ramai-ramai,” kata Jokowi dalam pidatonya di pembukaan Kongres ke-III Partai NasDem, Jakarta, Minggu (25/8).
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung pernah mencapai kesepakatan, hanya berselang sepekan, kesepakatan itu berubah. Ia menyebut hal itu merupakan suatu hal yang lumrah dalam politik. Perbedaan merupakan suatu keniscayaan.
(khr/DAL)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA