Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) buka suara soal nasib warga negara Indonesia (WNI) di Yaman aksi saling serang antara Israel dan milisi Houthi yang menguasai negara tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha mengatakan Kemlu telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) Muscat untuk memantau situasi WNI.
“KBRI Muscat telah berkomunikasi dengan para WNI yang tinggal di wilayah Hudaidah [Yaman]. Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban serangan,” kata Judha dalam rilis resmi.
Dalam catatan lapor diri KBRI Muscat, terdapat 19 orang WNI yang menetap di wilayah Hudaidah.
Israel melancarkan serangan ke depot penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di Pelabuhan Hudaidah pada akhir pekan lalu.
Serangan tersebut memicu kebakaran besar dan menyebabkan 80 orang mengalami luka-luka.
Israel mengklaim serangan itu menyasar fasilitas militer Houthi di Hudaidah.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari juga menyebut serangan itu sebagai balasan.
“[Serangan itu menargetkan] sasaran militer rezim teroris Houthi di kawasan pelabuhan Hudaidah di Yaman sebagai tanggapan atas ratusan serangan terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir,” kata Daniel Hagari, dikutip dari Al Jazeera.
Houthi sebelumnya menyerang Tel Aviv dan disebut bikin kacau Israel pada 19 Juli.
Israel bahkan bingung drone Houthi bisa menembus Tel Aviv.
Houthi menyerang Israel sejak pasukan Zionis melancarkan agresi ke Gaza pada Oktober. Mereka mengklaim serangan itu untuk membantu saudara di Palestina.
Houthi juga menyebut tak akan berhenti menyerang sebelum Israel angkat kaki dari wilayah Palestina.
(isa/rds)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA