Jakarta, CNN Indonesia —
Dalam dunia yang terus berkembang menuju hubungan yang lebih setara dan seimbang, cara orang memandang pasangan ideal juga ikut berubah. Jika dulu pria dianggap menarik karena bisa menjamin kestabilan finansial atau tampil dominan dan tampan, saat ini perempuan justru lebih tertarik pada hal-hal yang lebih dalam dan bermakna, seperti kebaikan hati.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di SAGE Journals: Evolutionary Psychology. Penelitian yang dilakukan sekelompok ilmuwan dari Polandia dan Italia ini menganalisis dinamika hubungan dari 148 pasangan heteroseksual.
Para peneliti fokus pada bagaimana sifat-sifat seperti kebaikan, kemarahan, dan kecerdasan memengaruhi ketertarikan dan kepuasan dalam hubungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya cukup mengejutkan, kebaikan ternyata menjadi sifat yang paling dihargai dan paling menarik dalam diri pasangan.
“Orang memang punya preferensi masing-masing dalam memilih pasangan romantis, tapi secara umum-baik pria maupun wanita sangat menghargai pasangan yang penuh kasih dan pengertian,” tulis para peneliti menukil The Healthy.
Namun, perempuan terlihat memiliki alasan yang lebih mendalam sehingga mengidolakan pria yang baik hati. Bukan hanya karena sifat itu menyenangkan, tapi karena pria yang baik hati juga dianggap lebih cerdas.
Penelitian ini menunjukkan kaum puan cenderung menilai pria yang penuh empati sebagai sosok yang pintar.
Sebaliknya, pria yang cenderung pemarah justru dinilai kurang cerdas dan ini memengaruhi kepuasan hubungan, baik bagi perempuan maupun pasangannya.
Menariknya lagi, sebelum penelitian ini dilakukan, para ilmuwan sempat menduga ada semacam’”pertukaran nilai’ antara dua sifat utama: kompetensi (kecerdasan, kemampuan) dan kasih sayang. Mereka mengira seseorang harus memilih pria pintar atau pria baik hati.
Tapi, kenyataan di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Kedua sifat ini ternyata sering berjalan beriringan.
“Kompetensi dan kasih sayang bisa dianggap sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi dalam nilai seorang pasangan,” tulis para peneliti.
Jadi, kebaikan bukan hanya soal empati tapi juga sinyal bahwa seseorang punya kecerdasan sosial dan emosional yang tinggi.
Temuan ini juga didukung oleh studi terdahulu. Sebuah riset tahun 2019 yang dimuat di jurnal Intelligence menunjukkan bahwa perilaku prososial seperti empati dan kepedulian memiliki kaitan erat dengan kecerdasan kognitif. Artinya, kemampuan untuk memahami dan merespons perasaan orang lain bukan sekadar “sikap manis”, tapi juga tanda kemampuan berpikir yang matang.
Apa artinya semua ini?
Bagi perempuan, studi ini membawa kabar baik Anda tidak perlu memilih antara pasangan yang cerdas atau yang penuh kasih. Karena ternyata, banyak pria baik hati juga punya kecerdasan yang tinggi, baik secara intelektual maupun emosional.
Dan bagi para pria, ini juga menjadi pengingat penting, ingin tampil menarik? Bukan dengan sok keren atau bersikap dingin. Justru dengan menunjukkan sisi empati, kebaikan, dan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain. Sikap-sikap itulah yang diam-diam membuat hati perempuan lebih mudah luluh.
[Gambas:Video CNN]
(tis/tis)
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA