Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp16.251 per dolar AS pada Selasa (9/7). Mata uang Garuda menguat 6 poin atau plus 0,04 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp16.281 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Namun, mata uang di kawasan Asia mayoritas lesu, seperti dolar Hong Kong yang turun 0,02 persen, ringgit Malaysia jatuh 0,04 persen, yuan China melemah 0,05 persen, dan yen Jepang amblas 0,06 persen. Sedangkan rupee India dan dolar Singapura macet.
Di lain sisi, penguatan dialami baht Thailand yang naik 0,02 persen, won Korea Selatan tumbuh 0,06 persen, dan peso Filipina melesat 0,11 persen.
Mata uang negara maju juga ditutup dominan melemah. Poundsterling Inggris jatuh 0,08 persen, euro Eropa merosot 0,05 persen, franc Swiss minus 0,09 persen, dolar Kanada turun 0,04 persen, dan dolar Australia naik 0,06 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS melemah karena data di pasar tenaga kerja layu. Pasar pada akhirnya bertaruh bahwa Gubernur The Fed Jerome Powell akan memberikan pernyataan dovish.
“Ia (Powell) mengatakan bahwa The Fed masih memerlukan kepercayaan lebih untuk mulai menurunkan suku bunga,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi.
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA
