Thom Haye Digoda NAC Breda


Jakarta, CNN Indonesia

Gelandang Timnas Indonesia Thom Haye dikabarkan media Belanda mendapat tawaran dari NAC Breda yang merupakan mantan klubnya di Liga Belanda.

Kabar itu diungkap media Belanda, Vi. Media tersebut menyebut pihak NAC Breda dengan pihak Thom Haye telah mengkonfirmasi tawaran yang ada.

“Thom Haye dapat kembali ke NAC Breda. Gelandang tanpa klub itu menerima tawaran dari tim promosi. Kedua belah pihak mengonfirmasi hal ini,” tulis media tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut media tersebut menyatakan Thom Haye akan menggunakan waktu beberapa hari ke depan untuk mengambil keputusan. Gelandang 29 tahun itu harus mengambil keputusan di sela memperkuat Timnas Indonesia pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

“Haye saat ini berada di Arab Saudi, di mana ia memainkan pertandingan internasional melawan Arab Saudi pada hari Kamis. Beberapa hari kemudian, sang gelandang akan beraksi melawan Australia. Sementara itu Haye akan memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan proposal dari NAC,” tulis Vi.

NAC Breda bukan satu-satunya klub yang ingin mendapatkan tanda tangan Haye, yang berstatus bebas transfer setelah meninggalkan Heerenveen akhir musim lalu.

Klub Liga Inggris milik Erick Thohir dan Anindya Bakriee, Oxford United, dan sejumlah klub Turki serta Belanda telah ditolak Thom Haye. NAC Breda memiliki peluang besar mendapatkan Haye karena hubungan yang erat antara kedua belah pihak.

Direktur Teknik NAC Breda, Peter Maas, dikabarkan punya hubungan baik dengan Haye dan sudah melakukan pembicaraan dengan gelandang Timnas Indonesia tersebut.

NAC Breda merupakan salah satu tim yang promosi ke Eredivisie musim ini. Haye memperkuat tim yang bermarkas di Rat Verlegh itu sepanjang 2000 hingga 2022 sebelum dijual ke Heerenveen. Haye saat itu masih bermain di Eerste Divisie yang merupakan kasta kedua Liga Belanda.

“Ini bukan perpisahan, tapi sampai jumpa kembali,” tulis Haye ketika berpisah dengan NAC Breda.

(har)



Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version