Awas, Kebiasaan Jalan Kaki Seperti Ini Justru Bisa Ganggu Kesehatan

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Jalan kaki barangkali jadi aktivitas yang menyehatkan. Tapi, jika dilakukan dengan cara yang salah, upaya tetap sehat jadi sia-sia.

Ada kebiasaan jalan kaki yang bisa mengganggu kesehatan. Apa itu?

Jawabannya adalah jalan kaki yang dilakukan tanpa fokus.


Telah menjadi pemandangan sehari-hari di jalanan kota besar, orang-orang berjalan kaki sambil sibuk memandangi ponsel pintar yang ada dalam genggaman. Entah itu bergulir di media sosial, mengirimkan pesan, atau memantau posisi ojek daring yang dipesan.

Mulai sekarang, sebaiknya tinggalkan kebiasaan tersebut. Coba untuk berjalan kaki dengan fokus, memperhatikan lingkungan sekitar alih-alih sibuk memandangi layar ponsel.

Bahaya jalan kaki sambil melakukan aktivitas lain

Para ahli mengatakan, kebiasaan ini tak cuma meningkatkan risiko kecelakaan, tapi juga berpengaruh terhadap kesehatan otak, termasuk di antaranya fungsi kognitif.

Mengutip Channel News Asia, ciri pejalan kaki yang tidak fokus akan terlihat dari cara mereka berjalan. Biasanya, kecepatan berjalan akan lebih lambat daripada umumnya.

“Saat mata kita terpaku pada layar ponsel pintar, penglihatan kita menyempit, dan otak mengimbanginya dengan memperpendek langkah,” ujar ahli saraf di Klinik Neurowyzr, Singapura, Navdeep Vij Singh.

1. Memicu kondisi ‘text neck’




Ilustrasi. Kebiasaan jalan kaki sambil bermain ponsel bisa memicu sakit leher. (Istockphoto/Aleksej Sarifulin)

Seiring berjalannya waktu, pejalan kaki yang tidak fokus juga dapat mengalami ‘text neck‘, Nama terakhir merupakan kondisi yang memengaruhi postur leher akibat seringnya menekuk leher ke depan.

Penelitian telah menemukan, aktivasi otot leher sekitar 21-42 persen lebih tinggi saat menggunakan ponsel sambil berjalan dibandingkan saat duduk atau berdiri. Hal ini dapat memicu nyeri leher, sakit kepala, dan masalah lain yang memengaruhi otot bahu.

Lebih jauh lagi, sebuah studi pada tahun 2022 menemukan, tekanan mekanis berkepanjangan pada tulang belakang leher dapat memicu ketidakseimbangan, gangguan koordinasi gerakan, dan gangguan fungsi pada sistem pernapasan, peredaran darah, pencernaan, serta saraf.

2. Gangguan pada otak

Ahli bedah saraf Prem Pillay juga mengingatkan bahwa kebiasaan jalan kaki sambil bermain ponsel juga dapat memengaruhi fungsi otak. Pasalnya, otak terbebani dengan gangguan dan mencapai batas kognitifnya.

Misalnya, saat Anda berjalan kaki sambil mengirimkan pesan teks, korteks motorik otak harus bekerja lebih keras untuk kedua aktivitas tersebut.

“Itu akan membebani korteks motorik,” ujar Pillay. Hal ini akan membuat kinerja otak ikut menurun.

Dengan begini, bukan tak mungkin jika kecelakaan bisa terjadi misalnya saat menyeberang jalan lantaran kinerja otak yang menurun.

Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA

Exit mobile version